Laporan Lengkap
Nama : Helny Lydarisbo
NIS : 114665
Kelas : III C
Kelompok : C1.3
Tanggal Mulai : 21 Oktober 2013
Tanggal Selesai : 22 Oktober 2013
Judul Penetapan : Penetapan Kadar Eugenol dalam Minyak Cengkeh
Tujuan Penetapan : - memisahkan eugenol yang terkandung dalam sample
- untuk menentukan kadar eugenol dalam sample
Dasar Prinsip :
Eugenol sebagai molekul terpen dalam sample asam lemak atau minyak (saponifikasi), akan terpisah dari campuran dan dapat ditentukan kadar eugenolnya.
Reaksi :
Landasan Teori :
Alat dan Bahan :
Alat : - Pipet Volum 10 ml
- Gelas Ukur
- Waterbath
- Labu Cassia
- Pengaduk
- Pipet Tetes
Bahan : - Contoh ( Minyak Cengkeh )
- Larutan NaOH 1 N
Eugenol sebagai molekul terpen dalam sample asam lemak atau minyak (saponifikasi), akan terpisah dari campuran dan dapat ditentukan kadar eugenolnya.
Reaksi :
Landasan Teori :
Minyak Atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Minyak atsiri dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga, maupun biji tumbuhan, selain itu diperoleh juga terpen yang merupakan senyawaan hidrokarbon yang bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat disabunkan. Beberapa contoh minyak atsiri yaitu minyak cengkeh, minyak sereh, minyak kayu putih, minyak lawang dan dan lain-lain.
Minyak atsiri yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan cengkeh. Sebagian besar Eugenol. Eugenol termasuk golongan Fenol, sehingga dapat disabunkan oleh NaOH membentuk garam. Natrium eugenolat yang larut dalam air. Dengan melakukan penyabunan minyak cengkeh pada alat labu Cassia yang berskala pada lehernya, karena terpen tidak dapat disabunkan dan tidak larut dalam air, maka volume terpen bisa diketahui. Volume minyak eugenol dapat diketahui dari selisih anatara volume minyak cengkeh dikurangi volume terpen.
Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Banyak zat terkandung dalam minyak cengkeh yaitu antibiotik, anti virus, anti jamur dan antiseptik. Kandungan lain yang terdapat di dalamnya adalah zat mangan, asam lemak omega 3, magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga kalsium. Vitamin yang diperlukan oleh tubuh juga ada di dalamnya, terutama vitamin C dan vitamin K.
Minyak daun cengkeh merupakan salah satu minyak atsiri yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia dengan cara penyulingan air dan uap. Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna bening sampai kekuning-kuningan, mempunyai rasa yang pedas, keras, dan berbau aroma cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi coklat atau berwarna ungu jika terjadi kontak dengan besi atau akibat penyimpanan.
Dalam perdagangan internasional, minyak cengkeh dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan sumbernya, yaitu minyak daun cengkeh (clove leaf oil), minyak tangkai cengkeh (clove stem oil), minyak bunga cengkeh (clove bud oil). Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.
Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanamanMyrtaceae pada ordo Myrtales.
Cengkeh digunakan sebagai bahan campuran rokok kretek dan juga penyedap masakan. Aroma cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol, yang merupakan senyawa utama (72-90%) penyusun minyak atsiri cengkeh. Eugenol memiliki sifat antiseptik dan anestetik (bius). Selain eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol, beta-caryophyllene, dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat, metil salisilat (suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa flavonoid (yaitu eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai senyawa triterpenoid (yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol), serta mengandung berbagai senyawa seskuiterpen.
Minyak cengkeh banyak diproduksi oleh pada pengrajin penyuling daun cengkeh dan gagang cengkeh di daerah-daerah yang banyak tanaman cengkehnya. Sebagian besar minyak cengkeh diekspor sebagai minyak cengkeh kasar.
Komoditi minyak cengkeh sudah saatnya untuk dinaikkan nilai tambahnya dengan pengolahan menjadi bahan lain, dengan menggunakan distilasi fraksinasi. Minyak cengkeh dapat dimurnikan menjadi eugenol yang kadarnya bisa mencapai 99,9%. Eugenol dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan lain seperti isoeugenol, kemudian menjadi vanilin atau bahan kimia lainnya.
Minyak atsiri disebut juga eteris atauvolatile oil yang dihasilkan oleh tanaman. Pada dasarnya minyak yang ada di alam dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu mineral oil, minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan, serta minyak atsiri.
Minyak atsiri mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa yang tajam, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, dan umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Dalam bidang industri, minyak atsiri digunakan untuk pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavour agent dalam makanan atau minuman serta sebagai pencampur rokok kretek.
Alat : - Pipet Volum 10 ml
- Gelas Ukur
- Waterbath
- Labu Cassia
- Pengaduk
- Pipet Tetes
Bahan : - Contoh ( Minyak Cengkeh )
- Larutan NaOH 1 N
Cara Kerja :
1. Dipipet teliti contoh 10 ml ke dalam labu Cassia.
2. Ditambahkan 35 ml NaOH 1 N.
3. Dihomogenkan selama 5 menit.
4. Setelah itu dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
5. Ditambahkan NaOH 1 N hingga lapisan eugenol berada di dala skala labu cassia.
6. Didiamkan semalaman dan dicatat volume eugenolnya.
Pengamatan :
- Volume Sample = 10 ml
- Volume Terpen = 7 ml
Perhitungan :
= 3 ml
Kesimpulan :
Daftar Pustaka :
- http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/analisis-total-minyak-atsiri/
- http://tehape08.wordpress.com/
1. Dipipet teliti contoh 10 ml ke dalam labu Cassia.
2. Ditambahkan 35 ml NaOH 1 N.
3. Dihomogenkan selama 5 menit.
4. Setelah itu dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
5. Ditambahkan NaOH 1 N hingga lapisan eugenol berada di dala skala labu cassia.
6. Didiamkan semalaman dan dicatat volume eugenolnya.
Pengamatan :
- Volume Sample = 10 ml
- Volume Terpen = 7 ml
Perhitungan :
Volume terpen
% Eugenol = x 100 %
Volume sampel
x 100 %
10 ml
= 30 %
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar eugenol dalam minyak cengkeh ialah 30 %.
Daftar Pustaka :
- http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/teknologi_tepat_guna/analisis-total-minyak-atsiri/
- http://tehape08.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar